Lapisan Pirit merupakan ciri khas pada tanah rawa gambut. Saat pirit teroksidasi naik ke permukaan tanah akibat dari pasca kemarau Panjang tanah yang retak terbuka terkena udara dan saat air hujan/sungai masuk membuat zat besi larut ke permukaan dan meracuni akar tanaman. Unsur hara yang tersedia di tanah/pupuk menjadi terikat oleh zat besi (Fe) sehingga tidak dapat diserap maksimal oleh tanaman.
Ciri pirit adalah air & tanah berwarna kemerahan, tanaman yg keracunan ditandai dengan pertumbuhan terhambat, akar tidak berkembang, daun kuning kemerahan yg menyebabkan hasil panen sangat kurang hingga gagal panen.
Ciri tanaman Keracunan Besi (Fe)
·
Daun kemerahan/berkarat
·
Pertumbuhan terhambat (akibat unsur hara terikat)
Gejala :
Gejala :
- Bercak kecil berwarna kecoklatan pada daun-daun bawah, berkembang dari pinggir daun kemudian menyebar ke pangkal dan berubah warna menjadi coklat, unggu, kuning atau oranye, lalu mati.
- Pertumbuhan dan pembentukan anakan tehambat, perakaran jarang dan membusuk.
Sebelum Tanam
Setelah tanam
§ Pemberian Pupuk Oksida Mikro
§ Pemberian ZnO+Cu2O untuk menurunkan kadar besi
tanah dan meningkatkan produktivitas
Penting :
Tanaman yang keracunan besi (Fe)/fisiologis membuat unsur hara tanaman menjadi terhambat diserap, sehingga tanaman akan stress dan mudah terserang penyakit (jamur, bakteri, virus)
- Perhatikan pengolahan tanah dengan bajak agar jangan terlalu dalam, sehingga lapisan pirit tidak terangkat
- Buat Gerakan air drainase lancar, mulai petak sawah hingga saluran primer
- Lakukan pencucian lahan dengan luapan air pasang atau air hujan, hindari lama lahan tergenang (air basi)
- Gunakan padi varietas toleran keracunan Fe (Inpara 1-9)
- Pemberian bahan ameliorant (kapur dolomit/kaptan)
§ Pemberian Pupuk Oksida Mikro
Tanaman yang keracunan besi (Fe)/fisiologis membuat unsur hara tanaman menjadi terhambat diserap, sehingga tanaman akan stress dan mudah terserang penyakit (jamur, bakteri, virus)
(Penulis : Fridy Jazuli Ramadhani, S.PKP/PP. Muda di BPP Mekarsari)
Sumber : Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala.
Sumber : Dinas Pertanian TPH Kab. Barito Kuala.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar