• PENYULUH PERTANIAN BPP KECAMATAN MEKARSARI

    Petugas Penyuluh Pertanian di BPP Mekarsari berjumlah 9 orang terdiri dari Penyuluh Pertanian ASN (PNS dan PPPK) sebanyak 6 orang dan Penyuluh Pertanian Swadaya sebanyak 3 orang

  • TANAMAN NENAS VARIETAS TAMBAN

    Nenas Varietas Tamban merupakan jenis tanaman hortikultura yang menjadi komoditas unggulan para petani di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.

  • RUMAH BIBIT KWT KARYA BUNDA BERSAMA DESA JELAPAT II KEC. MEKARSARI

    Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.

  • PELATIHAN TEMATIK PEMBUATAN PGPR

    Dengan dilaksanakannya pelatihan tematik pembuatan PGPR diharapkan para petani mampu membuat pupuk organik sehingga berdampak terhadap berkurangnya pemakaian jenis pupuk kimia

  • LATIHAN DAN KONSULTASI

    Kegiatan rutin yang dilaksanakan para penyuluh pertanian di BPP Mekarsari setiap 2 minggu dalam satu bulan. Kegiatan ini terdiri dari pelaporan tentang keadaan wilayah binaan masing-masing penyuluh, konsultasi, serta pelatihan dari narasumber seperti KJF dan bidang-bidang di Distan TPH Kab. Barito Kuala atau dinas/instansi terkait lainnya.

KAJIAN LAPANGAN PENELITI UGM YOGYAKARTA DAN KEMENTAN UNTUK MEMBANGUNKAN LAHAN RAWA DI KECAMATAN MEKARSARI



Sesuai dengan tujuan dan program kerja Kementerian Pertanian RI untuk mengoptimalkan lahan rawa di Kalimantan khususnya di Kab. Barito Kuala menjadi sawah yang produktif. Maka sebagai langkah awal Dirjen Kementan dan Peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta bersama dengan Distan TPH Kab. Barito Kuala, Camat Mekarsari dan para Penyuluh Pertanian BPP Kec. Mekarsari melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) kepada para petani dari 3 desa di Kec. Mekarsari yang rencananya akan dilaksanakan Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu.

Dalam sambutannya, Camat Mekarsari mengatakan untuk mengantisipasi puncak usia produktif antara 17 s/d 40 tahun yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025, yang tentu saja akan membutuhkan konsumsi pangan yang cukup tinggi, sehingga ketahanan pangan harus disiapkan jauh-jauh hari untuk menjaga stabilitas. Camat Mekarsari sangat berharap kegiatan optimasi lahan sub optimal rawa lebak yang sudah dilaksanakan di Jejangkit bisa dijadikan pilot project untuk dapat terealisasi di Kec. Mekarsari.

Sri Muryani peneliti UGM mengatakan, dari tahun 90-an UGM Yogyakarta sudah terlibat aktif dalam pengembangan lahan rawa di Kalimantan. Beliau mengatakan tujuan mereka datang kali ini untuk menggali lebih dalam secara langsung informasi fisik lahan rawa di Kec. Mekarsari, kemudian nantinya akan dijadikan bahan referensi pembuatan proposal pengembangan kawasan pertanian terpadu yang akan diajukan kepada pihak ketiga dalam hal ini IDB (Islamic Development Bank). Adapun para peneliti UGM yang datang di desa Jelapat II Kec. Mekarsari ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu, antara lain Geometri, Teknologi Pertanian (Irigasi)dan Sosial Ekonomi.

Dirjen PSP Kementan RI yang diwakili bapak Adhit mengatakan, membangun lahan rawa menjadi produktif biasanya terkendala dengan kondisi tanah yang cukup rumit, sehingga diperlukan waktu yang agak panjang untuk membangunnya menjadi konsep kawasan pertanian terpadu.

Beliau mengatakan rencana pengembangan kawasan pertanian terpadu ini akan berorientasi dari hulu ke hilir, yakni terdiri dari tata air yang optimal sehingga berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi dan juga peningkatan SDM penyuluh dan petani sehingga bisa menghasilkan produksi dalam bentuk kemasan.
Share:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.